Perilaku Hewan yang Unik

Kamis, 10 Mei 2012 – Mirip gerbong kereta, itulah kesan pertama ketika melihat barisan ulat yang berjalan merayap naik ke atas pohon rambutan yang tumbuh didepan Perpustakaan SMPIT Alam Nurul Islam. Fenomena ini cukup membuat heboh siswa lantaran baru pertama kali menyaksikan.

“Ini adalah hal baru yang kami jumpai ”, kata salah satu siswa kelas VIII yang bernama Abyan. Sebelumnya para siswa cukup sering melihat langsung fenomena alam unik yang lain, baik dari hewan, tumbuhan, maupun lingkungan sekitar. Beberapa waktu lalu siswa melihat Cleret gombel (Cicak terbang), Laba-laba yang sedang memakan kecoa dan proses kupu-kupu yang keluar dari kepompong.“Sebenarnya sih ga unik-unik amat, hanya saja jarang kita menjumpai. Jadi nambah pengetahuan.”, imbuh Cahya.

Pada kesempatan sebelumnya, siswa SMP IT Alam Nurul Islam menjumpai Cicak terbang. Cicak terbang atau cekibar (Draco volans ) adalah sejenis  reptil yang termasuk ke dalam suku (familia) Agamidae. Dalam bahasa Inggris disebut gliding lizards atau flying dragon.

Hewan ini menyebar mulai dari Thailand, dan Semenanjung Malaya di barat; Kepulauan Filipina di utara; Sumatra, Mentawai, Kepulauan Riau, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Maluku di timur.

Ciri khas cicak ini yaitu adanya Patagium (‘sayap’) berupa perpanjangan enam pasang tulang rusuk yang diliputi kulit. Sisi atas patagium dengan warna kuning hingga jingga, berbercak hitam. Sisi bawah abu-abu kekuningan, dengan totol-totol hitam. Siswa berhasil mendokumentasikan cicak tersebut serta mengamati lebih dekat fisiologi hewan tersebut.

Pada kesempatan lain siswa SMP IT Alam menjumpai Laba-laba yang sedang “makan siang”. Laba-laba adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthopoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam ordo Araneae; dan bersama dengan kalajengking, Ketonggeng,  tungau —semuanya berkaki delapan— dimasukkan ke dalam kelas Arachnida. Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal (memakan spesies yang sama). Mangsa utamanya adalah serangga, salah satunya kecoa di samping.

Terakhir, siswa SMP IT Alam Nurul Islam menjumpai kupu-kupu yang baru “lahir” dari kepompong. Kupu-kupu dan Ngengat (Rama-rama) merupakan serangga yang tergolong ke dalam ordo Lepidoptera, atau ‘serangga bersayap sisik’ (lepis, sisik dan pteron, sayap). Secara sederhana, kupu-kupu dapat dibedakan dengan ngengat alias kupu-kupu malam berdasarkan waktu aktifnya dan ciri-ciri fisiknya. Kupu-kupu umumnya aktif di waktu siang (diurnal), sedangkan ngengat kebanyakan aktif di waktu malam (nocturnal). Kupu-kupu beristirahat atau hinggap dengan menegakkan sayapnya, ngengat hinggap dengan membentangkan sayapnya.

Menarik mengamati proses keluarnya kupu-kupu dari kepompong. Untuk mampu terbang dan bersayap indah, kupu-kupu harus rela berdiam diri dalam kepompong sekian lama untuk bermetamorfosa.

Memang lingkungan sekolah SMP IT Alam Nurul Islam cukup alami, banyak pohon dan tidak ada polusi kendaraan maupun pabrik. Hal ini berikut peristiwa-peristiwa alamiahnya bisa langsung menjadi laboratorium alam yang sangat kaya. Subhanallah…

Ulat saja bisa tertib. Bagaimana dg kita…??

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (Kebesaran Allah SWT) bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali Imran: 190)

 Info TAMBAHAN

Hari ke-2 (Fenomena ulat berbaris)

Berubah formasi jadi MELINGKAR, melingkari batang pohon rambutan. Gambar dibawah ini adalah potret dari selatan dan utara.