Secercah Cahaya

Malam itu, puncak Alap-alap Gunung Andong cukup sepi. Hanya ditempati oleh kami, anak-anak Angkatan 13 SMP IT Alam Nurul Islam. Sebanyak empat puluh tujuh anak beserta beberapa pendamping, bermalam di puncak dengan menggunakan tenda dome. Cuaca cukup cerah, kadang berkabut tipis. Namun angin kencang sedikit menguji tenda yang kami dirikan. Udara semakin malam semakin dingin. Istirahat adalah pilihan bijak.

Hampir pagi, suasana mulai ramai oleh beberapa pendaki tek tok, naik ke puncak, langsung turun. Suara hentakan kakinya membuat kami terbangun. Kami pun mulai bersiap untuk sholat subuh. Menyeduh minuman hangat, menjadi opsi paling banyak dilakukan oleh anak-anak setelah sholat.
Aroma kopi bercampur hembusan angin pagi menemai kami diluar tenda, melihat alam sekitar yang mulai nampak lamat-lamat.

Dari sisi timur, langit Gunung Andong sudah berubah warna. Terpencar jingga yang sedikit terbias oleh awan tipis terbang terbawa angin. Sinarnya tak terlalu menyilaukan, membuat bentuk bulat matahari terlihat. Semakin berlalu, semakin meninggi. Kami pun melafazkan dzikir pagi. Bersyukur atas nikmatNya yang tiada pernah terhenti.

Untuk lebih memaknai suasana pagi itu, kami mintakan salah satu anak membacakan ayatNya. Allahunurrussamawaati wal ardh..
Dengan suara kecilnya, perlahan dia baca. Gemetar, munkin karena dingin, mungkin juga karena hatinya juga bergetar.
Matsalu nuurihii kamisykaatin fiiha mishbaakh..
Air matanya perlahan menetes. Kami percaya bahwa surya pagi itu dan seterusnya adalah suryaNya. Pelita milikNya, yang menyinari langit dan bumi.
CahayaNya begitu luar biasa.
Nuurun ‘ala nuur..
Cahaya diatas cahaya.

Begitulah suasana pagi kami di Puncak Gunung Andong. Perjalanan yang kami tempuh semalam, kurang lebih dua jam menyisakan sedikit lelah. Tetapi, bukan kah setiap perjalanan ada pelajaran? Maka, lelah kami terbayar. Bukan karena puncaknya. Tapi, kami yakini bahwa Alloh lah yang memberi cahaya ke seluruh langit dan bumi. Yang perlu kita lakukan hanya membuka mata dan membuka hati, sebab Alloh selalu menyiapkan cahayaNya. Buka mata, buka hati agar cahaya Alloh masuk dalam jiwa kita. Membawa kita dari kegelapan menuju cahaya. Seperti ayat yang dibaca rutin dalam dzikir pagi dan sore oleh anak anak semua. Minadh dhulumati ilannur..

Allohummarhamna bil qur’an..

(Nesya membacakan QS An Nuur 35 di Puncak Gunung Andong)

NR

admin

Menjadikan sekolah yang mampu menginspirasi siswa menjadi pembelajar ulung, mandiri, berkarakter islami dan berjiwa pemimpin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *