Tour De Bromo
“Subhanallah”, kata itulah yang muncul ketika rombongan siswa SMP IT Alam Nurul Islam mulai menuruni lereng kaldera Pegunungan Tengger. Pemandangan kaldera Pegunungan Tengger yang lebih dikenal sebagai lautan pasir sangat menakjubkan. Hamparan pasir yang rata dan luas, diselimuti kabut putih yang tipis dengan latar deretan bukit dan gunung-gunung di tengah kaldera terlihat sangat indah. Ya… itulah sekilas tentang salah satu objek kunjungan study tour kelas IX SMP IT Alam Nurul Islam.
Tanggal 12-15 Oktober 2014 SMP IT Alam Nurul Islam kembali mengadakan program study tour untuk siswa kelas IX. Objek yang dikunjungi siswa-siswi SMP IT Alam Nurul Islam dalam perjalanan kali ini meliputi berbagai objek di Kota Probolinggo dan Kota Malang, Jawa Timur. Demikian beberapa catatan objek tersebut :
Gunung Bromo
Setelah menempuh perjalanan Yogyakarta-Probolinggo selama 14 jam, pkl 03.30 WIB rombongan siswa SMP IT Alam Nurul Islam sampai di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Waktu tempuh perjalanan lebih lama dari yang direncanakan karena adanya penutupan jalur menuju Gunung Bromo, sehingga kendaraan harus memutar melalui jalur yang berbeda. Di Sukapura siswa menunaikan shalat Subuh berjama’ah di Masjid Besar Baitul Mahmud, Sukapura.
Setelah salat Subuh, perjalanan dilanjutkan kembali dengan menggunakan hardtop menuju objek kaldera Pegunungan Tengger atau lebih dikenal dengan lautan pasir. Ada tiga titik kunjungan yang direncanakan yaitu lautan pasir, padang savana, dan kawah Gunung Bromo. Hardtop dipacu cukup kencang melewati jalur yang cukup sempit dan berkelok-kelok untuk mengejar pemandangan pagi di lautan pasir Pegunungan Tengger. Waktu tempuh dari Sukapura menuju Kaldera Pegunungan Tengger kurang lebih ½ jam.
Setelah melewati Desa Ngadisari, hardtop mulai menuruni lereng Kaldera Pegunungan Tengger. Kaldera Tengger berada pada ketinggian ± 2.100 m dpl, sehingga suhu udara dipagi hari terasa sangat dingin. Saat menuruni lereng Kaldera, hamparan lautan pasir yang luas diselingi kabut putih yang tipis terlihat sangat Indah. Setelah sampai di dasar kaldera, hardtop berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan lautan pasir yang luas terhampar. Tak terbayangkan, mengingat lautan pasir yang sedang dilewati tersebut sebenarnya adalah sebuah kawah raksasa akibat aktivitas vulkanik Pegunungan Tengger dimasa lampau.
Setelah menikmati pemandangan lautan pasir dengan kabut paginya, perjalanan dilanjutkan ke padang savana di sebelah timur Gunung Bromo. Waktu tempuh dari titik pemberhentian lautan pasir ke padang savana sekitar 10 menit.
Padang Savana
Padang savana ini merupakan bagian dari Kaldera Pegunungan Tengger yang ditumbuhi hamparan rumput yang luas. Berbeda dengan sisi utara kaldera yang sering terkena semburan material vulkanik dari Gunung Bromo sehingga didominasi hamparan pasir, sisi timur dan selatan kaldera relatif jarang terkena semburan material vulkanik sehingga memungkinkan rumput untuk tumbuh secara lebih luas dan merata menutupi dasar kaldera. Hamparan rumput yang luas menjadikan dasar kaldera didominasi warna coklat pada musim kemarau dan warna hijau dimusim penghujan.
Setelah menikmati pemandangan padang savana, pkl 06.00 WIB rombongan melanjutkan perjalanan ke kawah Gunung Bromo. Waktu tempuh dari area savana ke kaki Bromo sekitar 30 menit. Hardtop hanya mengantar sampai area batas parkir kendaraan. Selanjutnya perjalanan ditempuh dengan berjalan kaki menuju puncak gunung Bromo.
Secara Administrasif Gunung Bromo masuk ke dalam Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kec. Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Prop. Jawa Timur. Ketinggian puncak Gunung Bromo 2.329 m dpl, sedangkan dasar kaldera (lautan pasir) 2.100 m dpl.
Pegunungan Tengger mempunyai sejarah gunungapi yang panjang, dimulai dari 1,4 juta tahun yang lalu (Mulyadi, 1992). Para ahli gunungapi menamakan pegunungan ini dengan Komplek Bromo – Tengger, terdiri dari beberapa tubuh gunungapi dengan pusat erupsi utamanya membentuk busur. Pada masa pertumbuhannya kegiatan eksplosif dan efusif telah membentuk kerucut Nongkojajar (1,4-0,2 juta tahun yang lalu), Kerucut Ngadisari (822-90 ribu tahun yang lalu), Kerucut Tengger Tua (265-40 ribu tahun yang lalu), Kerucut Keciri (tidak diketahui umurnya) dan Kerucut Cemoro Lawang (144 – 135/30 ribu tahun yang lalu).
Pada kegiatan eksplosif yang besar, kerucut-kerucut tersebut sebagian terhancurkan dan terbentuklah kaldera dengan urutan tertua ke muda sebagai berikut :
- Kaldera Nongkojajar
- Kaldera Ngadisari
- Kaldera Keciri
- Kaldera Lautan Pasir
Kerucut Gunungapi Bromo merupakan satu-satunya pusat kegiatan post-kaldera Lautan Pasir yang masih menunjukkan aktifitas vulkanik sampai sekarang. Beberapa kerucut lainnya yang berada di dalam kaldera Lautan Pasir sudah tidak aktif lagi.
Satu jam menikmati pemandangan dari atas Gunung Bromo, siswa SMP IT Alam Nurul Islam kembali turun dan melanjutkan perjalanan. Masih ada satu objek yang harus segera dikunjungi setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan. Objek tersebut adalah…. rumah makan! Ya… Saatnya makan pagii..!! 🙂
Agrowisata Buah Apel
Selepas makan pagi & bersih diri, Pkl 10.30 WIB perjalanan dilanjutkan menuju kota Batu. Objek pertama yang dikunjungi di Kota Batu adalah agrowisata buah apel. Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 jam, sampailah rombongan di perkebunan apel. Disini siswa diperbolehkan memilih & memetik sendiri buah apel yang ada di perkebunan.
Alun-alun Batu & Hotel Paradise
Untuk istirahat malam, rombongan menginap di hotel Paradise, Kota Batu, tak jauh dari alun-alun Kota Batu. Disela-sela waktu istirahat, siswa bisa mengunjungi alun-alun Kota Batu yang memiliki luas ±1 hektar. Alun-alun dilengkapi berbagai fasilitas tempat bersantai bagi keluarga ataupun wisatawan. Bagi yang ingin menikmati panorama Kota Wisata Batu dan sekitarnya dari ketinggian, para pengunjung dapat menaiki “Bianglala” yang berputar pelan dari bawah hingga ke puncak berketinggian lebih dari 60m.
Makan malam
Batu Night Spectaculer (BNS)
Batu Night Spectaculer (BNS) merupakan satu obiek pariwisata malam dengan konsep suasana hiburan keluarga yang terintegrasi memadukan konsep mall, market, permainan, sport dan hiburan dalam satu tempat. BNS menyediakan berbagai wahana seperti Night Market, Food Court, Go Kart, Sepeda Udara, Rumah Kaca, dsb.
Batu Night Spectaculer
Jatim Park 2
Jatim Park 2 merupakan salah satu objek wisata di Kota Batu yang menyediakan koleksi satwa-satwa langka dari berbagai benua yang dikemas dalam Batu Secret Zoo. Disini kita dapat menjumpai beberapa satwa baik yang berasal dari Indonesia dan kawasan Asia pada umumnya maupun satwa-satwa dari benua lainnya. Selain koleksi satwa, Jatim Park 2 juga memiliki museum satwa, arena bermain, dan hotel pohon dengan bangunannya yang berbentuk unik.
Air Terjun Coban Rondo
Air terjun Coban Rondo terletak 12 Km dari Kota Batu, tepatnya berada di desa Pandansari, Kecamatan Pujon. Coban Rondo memiliki ketinggian sekitar 84 m dan berada di ketinggian 1.135 meter dari permukaan laut. Airnya berasal dari sumber di Cemoro Dudo, lereng Gunung Kawi dengan debit 150 liter per detik pada musim hujan dan 90 liter per detik di musim kemarau. Curah hujan rata-rata 1.721 mm/th, dengan bulan basah pada bulan Nopember sampai bulan Maret dan bulan kering pada bulan April sampai dengan Oktober dengan suhu rata-rata +/- 22°C.Air terjun ini berada dalam wilayah KPH Perum Perhutani Malang Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Pujon dan Resort Polisi Hutan Pujon Selatan Petak 89G.
Sebelum menjadi Coban Rondo, sebetulnya di atasnya ada air terjun kembar yang disebut Coban Manten. Mengalir ke bawah, air terjun itu menyatu menjadi Coban Dudo. Uniknya, Coban Dudo tersebut mengalir ke bawah menjadi Coban Rondo. Sumber air dari tiga air terjun tersebut berada di Kepundan, satu dataran yang tanpa pohon yang berada di atas Coban Manten. Mereka yang ingin melihatnya, selain harus berhati-hati juga perlu tenaga ekstra sebab, selain jalan yang licin, jaraknya juga cukup jauh sekitar 3-4 km.
Demikian sekilas catatan perjalanan siswa SMP IT Alam Nurul Islam ke Jawa Timur. Cukup banyak wawasan baru yang diperoleh. Berbagai objek yang dikunjungi cukup mewakili berbagai bidang pembelajaran; geografi, biologi, budaya, sejarah, ekonomi, science, dsb.
<ard>