Belajar berterimakasih dari Harvest Day

Apa itu Harvest Day?  Hari memanen? Ya.. Harvest Day adalah salah satu kegiatan di SMP IT Alam Nurul Islam sebagai salah satu bentuk pembelajaran yang berbeda dari yang lain.

Hari ini Selasa 8 November 2022,  angkatan 13 melaksanakan kegiatan Harvest Day. Diawali dengan dzikir Ma’tsurat Pagi, kemudian pengarahan kegiatan dan juga pengantar tentang makanan bergizi. Selepas itu dilanjutkan dengan penyembelihan ayam sekaligus pemotongan daging, menilik bagian-bagian organ ayam. Dimasak, disajikan, dikemas layaknya untuk dijual belikan atau dikonsumsi.

O ya.. Harvest Day adalah kegiatan pembelajaran berjangka, dimulai sejak awal semester ini. Anak-anak memelihara ayam dan ikan  bisa Lele atau Nila. Juga  menanam beberapa sayuran, kangkung atau slada. Hari ini lah, anak-anak memanennya, kemudian mengolahnya. Pembelajaran ini merupakan keterpaduan dari bernagai Mapel. PAI, tentang tatacara penyembelihan ayam sesuai syariat islam. PJOK, tentang makanan bergizi. Biologi, melihat organ-organ ayam. Bahasa Inggris tentang menyiapkan menu, bahan dan cara pengolahan hasil panen dengan bahasa Inggris. Prakarya, tentang mengolah daging dan sayur. Bisnis, mengemas hasil olahan.

Uniknya, semua kegiatan tersebut anak anak langsung mengalaminya. Dari menyembelih sampai menyajikan. Anak anak mengalami sendiri bagaimana proses  memegang ayam, pisau dan juga penguatan mental untuk menyembelih ayam. Mengajarkan anak berani bertanggung jawab, berani mengambil keputusan, membedakan mana yang baik dan buruk. Baik karena menyembelih secara syar’i tidak menyiksa hewan. Buruk ketika menyembelih dengan cara keji. Maka anak akan belajar mengambil keputusan yang baik.

Belum lagi anak-anak “mbubuti” bulu ayam. Mencabuti nya, hingga ayam bersih dari bulu. Bisa dipastikan, mayoritas anak-anak belum pernah mengalaminya.  Menjadi sebuah pengalaman menarik bagi mereka. Kemudian membedahnya, didampingi guru Biologi, anak-anak langsung mengamati bagian bagian organ ayam. Empedu, hati, rempela, usus, tembolok, brutu, dan lain sebagainya. Juga beberapa anak “mbeteti” ikan. Membedah perutnya, mengambil bagian-bagian dalamnya kemudian didiskusikan dengan pengampu. Ini sistem peredarah darah oada ikan, ada jantung, pembuluh darah. Sistem pernafasan, ada ingsang. Sistem reproduksi, ada ovarium atau epididimis.

Sementara, dalam keahlian memasak, anak-anak sudah cukup teruji. Beberapa kali kegiatan anak-anak sudah terlibat dalam masak memasak. Sehingga bukan hal yang baru lagi bagi mereka. Pun demikian dengan menyajikan. Anak-anak jauh lebih hebat, lebih kekinian. Dari penamaan, penataan dan juga pengemasan, anak-anak sudah mahir.

Kegiatan Harvest Day pun ditutup dengan memaknai kegiatan.  Bahwa sebuah hidangan yang ada dihadapan kita merupakan proses panjang. Dari bibit atay benih, sampai memanen, kemudian mengolahnya. Proses yang begitu panjang ini kadang kita lupakan. Sehingga, kadang kita seolah ‘meniadakan’ jasa banyak orang. Maka, dengan adanya Harvest Day ini, harapannya adalah kita semua mampu untuk menghargai jasa orang lain. Jasa peternak , pedagang, distributor, petani, nelayan, sopir, koki, waiters, abang ojol, dan semua yabg terlibat dalam sebuah hidangan didepan kita. Maka balaslah mereka dengan kebaikan. Minimal berterimakasih. Hadiahkanlah kepada mereka doa dalam kebaikan..

Dan barangsiapa yang berbuat baik kepada kalian maka balaslah (kebaikan tersebut). Jika kalian tidak mendapati (apa yang bisa kalian buat balas kebaikan tersebut) maka do’akanlah dia (orang yang berbuat baik tersebut).” (HR. Imam Baihaqi, dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim dan disepakati oleh Imam Adz-Dzahabi ra).

Semoga Alloh berkahi..

nr

admin

Menjadikan sekolah yang mampu menginspirasi siswa menjadi pembelajar ulung, mandiri, berkarakter islami dan berjiwa pemimpin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *