Menelusuri Pendudukan Jepang Lewat “Kan Po”
Hari ini, Senin 25 Februari 2013. Dengan mengendarai APV silver Dani, Hamdan, Salwa, Gina dan aku (Iyya’) meluncur menuju kantor Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Yogyakarta di JL. TR Mataram No 4. Yogyakarta untuk mengikuti bedah buku kuno “Kan Po”. Sebagai siswa Salyo, kami sangat antusias untuk bisa terlibat aktif dalam bedah buku ini. Bedah buku ini dilakukan oleh Bapak Sarkawi B. Husain, seorang Dosen dari Universitas Airlangga yang baru menempuh studi Program Pascasarjana UGM. Dengan didampingi oleh Ustad M. Zuchri, S.Pd, kami mencoba memahami bagaimana propaganda pendudukan Jepang di Indonesia. Kami harus membawa imajinasi kami pada situasi penjajahan Jepang kala itu untuk lebih bisa memahami sejarah apa adanya.
Kan Po adalah majalah yang diterbitkan oleh tentara pendudukan Jepang setiap tanggal 10 dan 25 tiap bulannya. Kan Po selalu memuat keputusan yang diambil oleh tentara Nipon untuk disosialisasikan kepada rakyat Indonesia. Ketika diberi kesempatan untuk bertanya, saya mengajukan pertanyaan: “Maaf Pak, bukankah setelah Jepang kalah semua dokumen tentang penjajahan Jepang di Indonesia dimusnahkan oleh tentara sekutu? Bagaimana Kan Po bisa selamat sampai saat ini”?. Narasumber menjawab “Sebuah pertanyaan yang bagus dan pertanyaan ini seperti pertanyaan seorang mahasiswa bukan pertanyaan seorang siswa SMP. Saya tidak dapat jawab, karena saya tidak menemukan referensi bagaimana Kan Po bisa tetap ada di BPAD Yogyakarta”.
Di tengah langkanya sumber-sumber tentang periode pendudukan Jepang di Indonesia, Kan Po menjadi sangat berharga terutama bagi para sejarawan dan para peneliti. Selain memuat undang-undang dan penjelasanannya, Kan Po juga memuat serangkaian peraturan yang dibuat dan berlaku bagi daerah-daerah seperti Batavia, Bandung, Surakarta, Surabaya dan Yogyakarta.
Sumber: Makalah Bedah Buku Kuno Kan Po, 25 Februari 2013.