Tour De Bromo

“Lautan Pasir” dengan latar Gn. Batok
“Lautan Pasir” dengan latar Gn. Batok

Subhanallah”, kata itulah yang muncul ketika rombongan siswa SMP IT Alam Nurul Islam mulai menuruni lereng kaldera Pegunungan Tengger. Pemandangan kaldera Pegunungan Tengger yang lebih dikenal sebagai lautan pasir sangat menakjubkan. Hamparan pasir yang rata dan luas, diselimuti kabut putih yang tipis dengan latar deretan bukit dan gunung-gunung di tengah kaldera terlihat sangat indah. Ya… itulah sekilas tentang salah satu objek kunjungan study tour kelas IX SMP IT Alam Nurul Islam.

Web3-IMG_6319

Web2-IMG_6355

Tanggal 12-15 Oktober 2014 SMP IT Alam Nurul Islam kembali mengadakan program study tour untuk siswa kelas IX. Objek yang dikunjungi siswa-siswi SMP IT Alam Nurul Islam dalam perjalanan kali ini meliputi berbagai objek di Kota Probolinggo dan Kota Malang, Jawa Timur. Demikian beberapa catatan objek tersebut :

Gunung Bromo

Setelah menempuh perjalanan Yogyakarta-Probolinggo selama 14 jam, pkl 03.30 WIB rombongan siswa SMP IT Alam Nurul Islam sampai di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Waktu tempuh perjalanan lebih lama dari yang direncanakan karena adanya penutupan jalur menuju Gunung Bromo, sehingga kendaraan harus memutar melalui jalur yang berbeda. Di Sukapura siswa menunaikan shalat Subuh berjama’ah di Masjid Besar Baitul Mahmud, Sukapura.

Masjid Besar Baitul Mahmud, Sukapura
Masjid Besar Baitul Mahmud, Sukapura

Setelah salat Subuh, perjalanan dilanjutkan kembali dengan menggunakan hardtop menuju objek kaldera Pegunungan Tengger atau lebih dikenal dengan lautan pasir. Ada tiga titik kunjungan yang direncanakan yaitu lautan pasir, padang savana, dan kawah Gunung Bromo. Hardtop dipacu cukup kencang melewati jalur yang cukup sempit dan berkelok-kelok untuk mengejar pemandangan pagi di lautan pasir Pegunungan Tengger. Waktu tempuh dari Sukapura menuju Kaldera Pegunungan Tengger kurang lebih ½ jam.

Perjalanan menuju kaldera
Perjalanan menuju kaldera

Setelah melewati Desa Ngadisari, hardtop mulai menuruni lereng Kaldera Pegunungan Tengger. Kaldera Tengger berada pada ketinggian ± 2.100 m dpl, sehingga suhu udara dipagi hari terasa sangat dingin. Saat menuruni lereng Kaldera, hamparan lautan pasir yang luas diselingi kabut putih yang tipis terlihat sangat Indah. Setelah sampai di dasar kaldera, hardtop berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan lautan pasir yang luas terhampar. Tak terbayangkan, mengingat lautan pasir yang sedang dilewati tersebut sebenarnya adalah sebuah kawah raksasa akibat aktivitas vulkanik Pegunungan Tengger dimasa lampau.

Lautan Pasir
Lautan Pasir

Setelah menikmati pemandangan lautan pasir dengan kabut paginya, perjalanan dilanjutkan ke padang savana di sebelah timur Gunung Bromo. Waktu tempuh dari titik pemberhentian lautan pasir ke padang savana sekitar 10 menit.

 

Web7-IMG_6423

Web8-IMG_6431

Padang Savana

Padang savana ini merupakan bagian dari Kaldera Pegunungan Tengger yang ditumbuhi hamparan rumput yang luas. Berbeda dengan sisi utara kaldera yang sering terkena semburan material vulkanik dari Gunung Bromo sehingga didominasi hamparan pasir, sisi timur dan selatan kaldera relatif jarang terkena semburan material vulkanik sehingga memungkinkan rumput untuk tumbuh secara lebih luas dan merata menutupi dasar kaldera. Hamparan rumput yang luas menjadikan dasar kaldera didominasi warna coklat pada musim kemarau dan warna hijau dimusim penghujan.

Deretan Hardtop
Deretan Hardtop

Setelah menikmati pemandangan padang savana, pkl 06.00 WIB rombongan melanjutkan perjalanan ke kawah Gunung Bromo. Waktu tempuh dari area savana ke kaki Bromo sekitar 30 menit. Hardtop hanya mengantar sampai area batas parkir kendaraan. Selanjutnya perjalanan ditempuh dengan berjalan kaki menuju puncak gunung Bromo.

Gn Batok & Gn Bromo
Gn Batok & Gn Bromo

 

Pendakian menuju puncak Gn. Bromo
Pendakian menuju puncak Gn. Bromo

Secara Administrasif Gunung Bromo masuk ke dalam Cemoro Lawang, Desa Ngadisari, Kec. Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Prop. Jawa Timur. Ketinggian puncak Gunung Bromo 2.329 m dpl, sedangkan dasar kaldera (lautan pasir) 2.100 m dpl.

Kawah Gn. Bromo
Kawah Gn. Bromo

Pegunungan Tengger mempunyai sejarah gunungapi yang panjang, dimulai dari 1,4 juta tahun yang lalu (Mulyadi, 1992). Para ahli gunungapi menamakan pegunungan ini dengan Komplek Bromo – Tengger, terdiri dari beberapa tubuh gunungapi dengan pusat erupsi utamanya membentuk busur. Pada masa pertumbuhannya kegiatan eksplosif dan efusif telah membentuk kerucut Nongkojajar (1,4-0,2 juta tahun yang lalu), Kerucut Ngadisari (822-90 ribu tahun yang lalu), Kerucut Tengger Tua (265-40 ribu tahun yang lalu), Kerucut Keciri (tidak diketahui umurnya) dan Kerucut Cemoro Lawang (144 – 135/30 ribu tahun yang lalu).

Gn. Batok nampak dari puncak Gn. Bromo
Gn. Batok nampak dari puncak Gn. Bromo

Pada kegiatan eksplosif yang besar, kerucut-kerucut tersebut sebagian terhancurkan dan terbentuklah kaldera dengan urutan tertua ke muda sebagai berikut :

  1. Kaldera Nongkojajar
  2. Kaldera Ngadisari
  3. Kaldera Keciri
  4. Kaldera Lautan Pasir

Kerucut Gunungapi Bromo merupakan satu-satunya pusat kegiatan post-kaldera Lautan Pasir yang masih menunjukkan aktifitas vulkanik sampai sekarang. Beberapa kerucut lainnya yang berada di dalam kaldera Lautan Pasir sudah tidak aktif lagi.

Pahatan di lereng Gunung Bromo. Kreatif...
Pahatan di lereng Gunung Bromo. Kreatif…

Satu jam menikmati pemandangan dari atas Gunung Bromo, siswa SMP IT Alam Nurul Islam kembali turun dan melanjutkan perjalanan. Masih ada satu objek yang harus segera dikunjungi setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan. Objek tersebut adalah…. rumah makan! Ya…  Saatnya makan pagii..!!  🙂

Makan Pagi di RM. Tongas Asri, Probolinggo
Makan Pagi di RM. Tongas Asri, Probolinggo

 

Agrowisata Buah Apel

Selepas makan pagi & bersih diri, Pkl 10.30 WIB perjalanan dilanjutkan menuju kota Batu. Objek pertama yang dikunjungi di Kota Batu adalah agrowisata buah apel. Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 jam, sampailah rombongan di perkebunan apel.  Disini siswa diperbolehkan memilih & memetik sendiri buah apel yang ada di perkebunan.

Web15-IMG_6466

Web16-IMG_6468

Alun-alun Batu & Hotel Paradise

Untuk istirahat malam, rombongan menginap di hotel Paradise, Kota Batu, tak jauh dari alun-alun Kota Batu. Disela-sela waktu istirahat, siswa bisa mengunjungi alun-alun Kota Batu yang memiliki luas ±1 hektar. Alun-alun dilengkapi berbagai fasilitas tempat bersantai bagi keluarga ataupun wisatawan. Bagi yang ingin menikmati panorama Kota Wisata Batu dan sekitarnya dari ketinggian, para pengunjung dapat menaiki “Bianglala” yang berputar pelan dari bawah hingga ke puncak berketinggian lebih dari 60m.

Hotel Paradise
Hotel Paradise

Web17-IMG_6478

Web18-IMG_6482

Makan malam

Alun-alun Kota Batu
Alun-alun Kota Batu

 

Batu Night Spectaculer (BNS)

Batu Night Spectaculer (BNS) merupakan satu obiek pariwisata malam dengan konsep suasana hiburan keluarga yang terintegrasi memadukan konsep mall, market, permainan, sport dan hiburan dalam satu tempat. BNS menyediakan berbagai wahana seperti Night Market, Food Court, Go Kart, Sepeda Udara, Rumah Kaca, dsb.

Web19-IMG_6494

Web20-IMG_6516

Batu Night Spectaculer

 

Jatim Park 2

Jatim Park 2 merupakan salah satu objek wisata di Kota Batu yang menyediakan koleksi satwa-satwa langka dari berbagai benua yang dikemas dalam Batu Secret Zoo. Disini kita dapat menjumpai beberapa satwa baik yang berasal dari Indonesia dan kawasan Asia pada umumnya maupun satwa-satwa dari benua lainnya. Selain koleksi satwa, Jatim Park 2 juga memiliki museum satwa, arena bermain, dan hotel pohon dengan bangunannya yang berbentuk unik.

Museum Satwa & Hotel Pohon Inn
Museum Satwa & Hotel Pohon Inn
Pygmy Marmoset
Pygmy Marmoset
Caroline Duck
Caroline Duck
Alpaka
Alpaka
Pharnacia Biceps
Pharnacia Biceps
Gemsbok
Gemsbok

 

Air Terjun Coban Rondo

Air terjun Coban Rondo terletak 12 Km dari Kota Batu, tepatnya berada di desa Pandansari, Kecamatan Pujon. Coban Rondo  memiliki ketinggian sekitar 84 m dan berada di ketinggian 1.135 meter dari permukaan laut.  Airnya berasal dari sumber di Cemoro Dudo, lereng Gunung Kawi dengan debit 150 liter per detik pada musim hujan dan 90 liter per detik di musim kemarau.  Curah hujan rata-rata 1.721 mm/th, dengan bulan basah pada bulan Nopember sampai bulan Maret dan bulan kering pada bulan April sampai dengan Oktober dengan suhu rata-rata +/- 22°C.Air terjun ini berada dalam wilayah KPH Perum Perhutani Malang Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Pujon dan Resort Polisi Hutan Pujon Selatan Petak 89G.

Gerbang Air Terjun Coban Rondo
Gerbang Air Terjun Coban Rondo
Air Terjun Coban Rondo
Air Terjun Coban Rondo

Sebelum menjadi Coban Rondo, sebetulnya di atasnya ada air terjun kembar yang disebut Coban Manten. Mengalir ke bawah, air terjun itu menyatu menjadi Coban Dudo. Uniknya, Coban Dudo tersebut mengalir ke bawah menjadi Coban Rondo. Sumber air dari tiga air terjun tersebut berada di Kepundan, satu dataran yang tanpa pohon yang berada di atas Coban Manten. Mereka yang ingin melihatnya, selain harus berhati-hati juga perlu tenaga ekstra sebab, selain jalan yang licin, jaraknya juga cukup jauh sekitar 3-4 km.

Area Parkir Air Terjun Coban Rondo
Area Parkir Air Terjun Coban Rondo

Demikian sekilas catatan perjalanan siswa SMP IT Alam Nurul Islam ke Jawa Timur. Cukup banyak wawasan baru yang diperoleh. Berbagai objek yang dikunjungi cukup mewakili berbagai bidang pembelajaran; geografi, biologi, budaya, sejarah, ekonomi, science, dsb.

<ard>

admin

Menjadikan sekolah yang mampu menginspirasi siswa menjadi pembelajar ulung, mandiri, berkarakter islami dan berjiwa pemimpin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *