RISET SEJARAH MASJID GEDE MATARAM

Kegiatan riset merupakan salah satu aktivitas yang bisa memunculkan keingintahuan dan berbagai ide pada peserta didik. Mengangkat nilai sejarah pada Masjid Kota Gede Mataram menjadi tema pada penelitian sejarah kelas VII semester ganjil ini. Riset yang dilaksanakan hari Jum’at, 1 April 2016 ini bertujuan untuk mempelajari sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia, khususnya terkait Kerajaan Mataram, mempelajari peninggalan-peninggalan sejarah bercorak Islam di wilayah Yogyakarta serta menumbuhkan budaya penelitian bagi peserta didik SMP IT Alam Nurul Islam.
1
Sebelum terjun di lapangan peserta didik diminta mencari literatur terkait Masjid Kota Gede Mataram dari berbagai literasi guna menambah pengetahuan mereka tentang tema riset sejarah kali ini. Sebelum berangkat ke lokasi, peserta didik melaksanakan briefing dan berdoa bersama terlebih dahulu. Pukul 07.30, bus pun meluncur ke lokasi pertama yaitu Masjid Ad-Darojat (Pathok Negoro) Babadan. Selama perjalanan, peserta didik dibimbing untuk membaca dzikir Al-ma’tsurat bersama ustadz dan ustadzah.
3

2

Kunjungan ke Masjid Ad Darojat bertujuan untuk memunculkan rasa ingin tahu bagi peserta didik sebagai modal awal penilitian. Di Masjid tersebut peserta melakukan pengamatan terkait sejarah, arsitek bangunan, filosofi, tata letak, dan sebagainya. Data yang diperoleh nantinya akan dijadikan sebagai tambahan atau digunakan sebagai pembanding dengan data yang akan dikumpulkan di Masjid Gede Mataram. Dalam pengamatan ini, diharapkan peserta didik dapat mengaitkan antara Masjid Pathok Negoro dengan Masjid Gede Mataram.

4
Para peserta didik tampak antusias, beberapa dari mereka ada yang membandingkan seni dan arsitektur bangunan masjid, tembok dan penyangga masjid, sejarah masjid Gede Mataram, manajemen masjid Gede Mataram, hingga pengaruh keberadaan masjid Gede Mataram Kotagede bagi Masyarakat sekitar. Dilihat dari gapura masuk masjid yang sangat unik, berbagai macam pertanyaan pun bermunculan, sehingga peserta terpacu untuk mencari tahu. Dari rasa penasaran inilah muncul banyak ide-ide penelitian mulai dari tembok pagar masjid, pojok atap yang melengkung, pengelolaan kegiatan masjid, damapk ekonomi adanya masjid, dan sebagainya.
Dalam melakukan pengamatan dan menyusun laporan, peserta didik dibagi menjadi 12 Kelompok. Dari pihak takmir Masjid Gede Mataram yang diwakili oleh Bapak Warisman, juga memberikan gambaran umum terkait Masjid Gede Mataram Kotagede, sehingga cukup membantu siswa untuk melakukan penelitian. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi modal bagi peserta didik untuk menumbuhkan budaya penelitian, khususnya dalam bidang sejarah.

6

admin

Menjadikan sekolah yang mampu menginspirasi siswa menjadi pembelajar ulung, mandiri, berkarakter islami dan berjiwa pemimpin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *